Selasa, 30 April 2013

Pecal Medan ; RM. Panyabungan

Pecal, atau kebanyakan orang dan Wikipedia menyebutnya “pecel” adalah racikan perpaduan sayur rebus + mie + kuah kacang + taburan kerupuk makan. Masih satu rumpun ma “Gado-gado”. Mungkin cuma beda varian bahannya saja.

Jenis makanan ini semacam salad berpasta ala Indonesia. Iya nggak ya? :-)


Jadi bagi kamu-kamu yang hunting menu makanan apalagi seorang vegetarian, wuih...pecal adalah makanan yang recommended banget.

Terlepas dari beraneka macam jenis pecal yang ada di Indonesia, - karena tiap daerah berbeda variasinya-, Medan sendiri punya jenis yang tidak kalah enak. Aku sendiri sangat suka sama makanan jenis ini. Rasa pecal buatan orang Jawa maupun orang Batak di Medan hampir tidak ada bedanya. Tetap lezattt...!

Nah, karena aku tinggal di Daerah Pancing, aku rekomendasiin satu tempat rumah makan yang punya menu pecal khas Mandailing Panyabungan.

Nama Rumah Makannya aja “RM. Panyabungan”. Panyabungan itu sendiri adalah Ibukota Kabupaten Mandailing Natal yang berada di daerah Sumatera Utara. Jadi dari awal udah ketahuan, yang jual pasti Suku Mandailing.


Di Spanduk rumah makan ini tertulis sebenarnya menu unggulan mereka “Soto Panyabungan”. Tapi aku juga belum pernah cicipi. Terus terang, lebih suka pecal ketimbang soto. Hehe

Selain itu ada menu Gado-gado, Ikan sale, Bolut rendang, Daun ubi tumbuk dan Lontong malam.

Rumah makan ini berlokasi di Jl. Letda Sudjono, dekat dengan Mesjid Al-Hidayah Medan Tembung, tidak jauh-jauh banget dari Simpang Aksara. Buka siang hari (sekitar 13:00 WIB) sampai dengan pukul 22:00 WIB malam.

Rumah makan ini termasuk sederhana dan siapa saja bisa menikmati menunya tanpa terlalu khawatir harganya. Kamu hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp. 7.000/ porsi. Murah meriah bukan? :-)

Eits, tapi kita mesti sedikit bersabar juga. Soalnya tempat ini cukup ramai dikunjungi pembeli. Jadi siap-siap untuk mengantri beberapa saat. hehe

So, selamat mencoba ya!

Minggu, 28 April 2013

Kuliner Pagaruyung Medan

Orang medan pasti kenal dengan kuliner ini. kuliner Pagaruyung terletak di Jalan Pagaruyung Kecamatan Medan Petisah kota medan, tepat nya di dekat Sun Plaza dan dekat juga dengan hotel Camridge.


Tempat daerah ini dikenal dengan kampung keling atau little india-nya medan. Tidak terlalu sulit mencari keberadaan kuliner ini karena terletak di pinggir jalan raya.ketika sedikit melewati Sun Plaza, makan langsung terlihat kuliner Pagaruyung ini di sebelah kanan jalan raya.


Namanya juga terletak di tempat yang mayoritas penduduknya keturunan india, kuliner Pagaruyung ini penjualnya rata-rata orang keturunan india. Makanan yang diajajakan familiar, seperti nasi goreng, mie goreng, mie rebus, kwetiau, sate dan masih banyak menu lain.

Minumannya juga disediakan seperti tempat-tempat penjualan makanan pada umumnya seperti aneka macam jus.

Tapi yang membuat unik, di pagaruyung ini memiliki makanan khas tersendiri yaitu martabak telur ala india. Untuk harga makanan dan minuman di Pagaruyung ini bervariasi, tergantung apa yang dipesan. Kalau menurut saya harganya lumayan juga lah.

Pada saat saya makan di pagaruyung ini, saya memesan nasi goreng spesial, mie rebus dan 2 teh botol sosro. Semuanya kena Rp. 40.000 rupiah. Lumayan bukan…?

 

Kalau dibandingkan makan diluar, di tempat biasa pinggiran jalan, harganya di bawah itu. Namanya juga makan di tempat yang sudah terkenal, ya lumayan mahal. Tempat ini juga sudah pernah masuk Tv. Namun anehnya pengunjung disini tidah begitu ramai dan padat. Kalau dari segi rasa, makanan disini lumayan enak.

Silakan buat tema-teman untuk cari tahu sendiri Pagaruyung foodcourt ini! ;-)

Salam Sukses dan Happy blogging selalu.


Sabtu, 27 April 2013

Martabak Piring Murni Medan

Langkah Hari-ku | Wisata Kuliner | Horass Medan !

Kalau memang pecinta kuliner, hobi keliling cari makanan baru sudah tak asing lagi. Kali ini saya berkeliling mencari salah satu kuliner Medan. Yang cukup terkenal tentunya. Ini bukan makanan berat, salah satu makanan ini sudah pernah masuk TV lho.. disponsori dengan produk yang terkenal yaitu Meces Ceres. Martabak piring murni namanya.

Usaha kuliner ini langsung disponsori oleh meces ceres. Martabak piring murni ini terletak di Jl Bogor, Simpang Jl Selat Panjang Kota Medan.

Makanan cemilan. Enak dimakan saat tidak terlalu kenyang. Karena makanan ini memiliki cita rasa yang manis. Kalau saat kenyang, tidak terlalu cocok. Tapi kalau terlalu lapar, makanan ini cukup cocok dimakan sewaktu lapar.

Yang membuat unik, martabak ini dimasak dengan cara yang berbeda. Bukan seperti jualan martabak yang sering kita lihat. Martabak ini dimasak dengan piring yang terbuat dari besi/ aluminium. Kemudian dipanaskan dengan arang. Bukan memakai api kompor gas/ kompor minyak. Dimasak dengan arang,  martabak ini menghasilkan kulit luar yang sempurna menggugah selera.


Ada 2 jenis martabak yang ditawarkan, yaitu martabak yang tebal dan martabak yang crispy. Ukuran martabaknya tidak terlalu besar. Kurang lebih sebesar 5 jari tangan kita ketika jari dibuka lebar. Kalau martabak yang tebal, hampir sama seperti martabak pada umumnya, namun rasanya berbeda, cukup lezat. Yang bikin lebih menarik dari martabak piring ini adalah martabak tipis/crispy nya. Enak dimulut, karena rapuh. Harga martabak ini sagat terjangkau, harga mulai dari harga 2 ribu sampai 6-ribuan.

Kalau mau ngunjungi tempat ini, siap siap ngantri ya?. Soalnya pengunjung lumayan ramai ke martabak murni ini. Apalagi di bulan Ramadhan.
Biasanya martabak ini buka mulai dari jam 5 sore sampai malam hari.

FYI, ini ada daftar menu martabak lengkap dengan harganya.


So, selamat mencicipi !

Jumat, 26 April 2013

Restaurant Solaria Medan

Langkah Hari-ku | Wisata Kuliner | Hari ini hari jumat. Sebenarnya aku berencana mau nonton bioskop di XXI Sun Plaza Medan. Tetapi tadi telat datang untuk menukarkan poin ke grapari Telkomsel. Karena kecewa tak dapatkan tiket gratis Friday Movie Mania Telkomsel, perut pun terasa lapar karena dari pagi belum makan.


Aku pun berniat mencari tempat makan. Pernah iseng-iseng cari di Internet, ada yang nyaranin Solaria. Bagi sebagian orang mungkin dah familiar dan sering makan di restaurant ini. Karena memang hampir memiliki cabang di seluruh Kota-kota besar di Indonesia. Tapi mungkin juga beberapa di antara mereka tidak sempat menuliskan kunjungan pertamanya atau bisa saja merasa tidak merasa special sehingga menganggap biasa-biasa saja momen di Solaria.

Tapi bagi aku, ini sudah Alhamdulillah. Allah masih ngasih rezeki buat nyicipin menu baru di lidah ini.

So karena memang belum pernah, ini kali perdana ke solaria. Dengar-dengar makan disitu porsinya gede dan harganya bisa dijangkau. Akhirnya aku pun langsung melesatkan motorku dari Sun Plaza ke Plaza Medan Fair.
 Solaria di plaza Medan Fair terletak di lantai II. Kalau keluar dari Carrefour, jalan ke kanan terus saja. Dan langsung terlihat namanya restonya terpampang dengan nuansa warna ungu SOLARIA.

Lokasinya mantap, seperti resto berbintang, gak kalah mewah. Memang tempatnya agak-agak remang, tetapi romantis. Banyak pilihan tempat duduk. Mau cari suasana yang agak terang juga ada tempatnya. Tersedia sofa dan tempat duduk biasa.


Di solaria ini sistem pembayarannya di depan. Setelah kita duduk di tempat sesuai keinginan kita, maka pelayan solaria datang menghampiri dan memberi kita daftar menu dan langsung bayar waktu itu juga, kemudian pesanan menyusul datang. Penyajian makanan tidak terlalu lama, karena kalau pun menunggu lama, tidak terlalu bosan karena tempatnya yang nyaman, sofa nya empuk. Sejuk, serta diiringi musik-musik yang memanjakan telinga.

Untuk harga makanan dan minuman di Solaria ini tergolong dapat dijangkau hanya untuk kalangan menengah keatas. Karena harganya lumayan, tidak seperti harga tempat yang umum ramai dikunjungi orang. Untuk kisaran harga makanan berkisar dari harga 10.000-30.000 rupiah per porsinya. Sedangkan minuman harganya berkisar 6000-20.000 rupiah per gelasnya.

Tapi kalau datang kesini, dijamin tidak nyesal deh. Memang kalau dari tampilan menu makanannya tidak begitu menarik mata, biasa saja, tetapi sesendok saja dicoba, wow... lumayan banget ternyata rasanya. Selain rasa, nilai plusnya di tempat ini adalah porsinya yang jumbo. Puas deh kalau makan disini.

Sewaktu Aku makan di solaria  ini, aku memesan Nasi Goreng Special dan Kwetiaw Ayam Pangsit Rebus dengan harga masing-masing 18ribuan dan 20ribuan. Minumannya aku memesan Es Teh Manis dan lemon tea dengan harga masing-masing 6000 dan 10.000. jadi sekali makan di solaria ini kena biaya kurang lebih 60.000. Itu untuk makan dua orang. Bukan hanya makanan nya saja yang jumbo, minumannya juga dihidangi dengan gelas jumbo. Kalau anda orang medan dan pecinta kuliner, aku rekomendasikan deh ke solaria ini. Dijamin mantap.

Selamat Mencoba ! ;-)
 



Rabu, 24 April 2013

Saksi Bisu Sanksi di Lab Kesling

Langkah Hari-ku |  Ini adalah rekaman saat diberi sanksi hukuman "nyanyi" di  laboratorium kesehatan lingkungan FKM USU. Lucu untuk mengenangnya. Peristiwanya tahun 2011 gitu.
Sebenarnya bisa dilihat di youtube langsung.
Tapi, karena dah terlanjur aq upload, sekalian aja aq posting ke blog. Biar ini video gak terlupakan.
Khususnya teman-teman satu peminatan yang tampil dalam rekaman show ini. (haha)

Video ini aq dedikasikan buat teman-teman ku yang penuh semangat,
Mereka diantaranya : "RD" | "MRD" | "BuH" | "FKh" | "MA" | & Si Dokumentator "RH"




Apa tanggapan kalian?
hehe

Selasa, 23 April 2013

Dendam Positif (Story)

Bismillahirr Rahmanirr Rahim ...

Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun40-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya yang kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak di depannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.

Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan: “Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur. “Suara itu berasal dari mulut seorangi insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.

Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajemen Amerika.

Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya:
Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku?
Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur ? Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka?

Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum bagitnya untuk membangkitkan “DENDAM POSITIF”.Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya.Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya.Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan. Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur.

Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja?
Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain.
Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya.

Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata; “Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku di masa lalu”
Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini: “Aku ingin berterimakasih padamu dari lubuk hatiku yang paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini”.

Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan. Lalu apakah ceritanya sampai disini? Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab. Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan.
Kini perusahaaan ini menghasilkan 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.

Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.Tahukah kisah siapa ini? Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.

Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia.
Itulah kekuatan”DENDAM POSITIF” Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita.Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita.

Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya. Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat “Dendam Positif.”

Dikutip dari artikel Fan Page :  RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF

Minggu, 21 April 2013

a Jogja's Beach




 Maha karya-Nya tercipta lewat pandangan,
Memuji-Nya adalah suatu pengabdian,
Dalam bayang seorang menghamba,
Tiada kuasa selain Ia,

[Parangtritis, Saturday 13th April 2013]


Sabtu, 20 April 2013

Kehilangan Hadir

Aq mendapatimu dalam kebimbangan,
Orang waras yang tak tahu berbuat apa,
Jauh musafir berjalan dengan tempat yang jelas,
Jauh nelayan mengayuh dengan tangkapan yang  pasti,

Namun dirimu menggenggam fatamorgana,
Diluar mengafirmasi kesenangan, di dalam tidak,
Kasihani lah dirimu sendiri,
Bertahan dalam penyiksaan bathin di tiap waktu,
Kau kurung semangat terpatri,
Menjadikan si musuh girang terbelalak,
Adakah kau menyadari,

oh....bukan, kau sungguh menyadarinya,
Karenanya tetap kau bandel-kan saja,
Ngeyel dan keras kepala,

Tunggulah,
Hingga saat kau menjadi 'tak berguna',
Sebenarnya tetap ada guna mu,
Meramaikan budak si musuh,
Sungguh kasihan, sungguh hina,

Keluarkan semua uneg kepesimisan mu,
Kandaskan gairah juang mu,
Sampai ke titik nadir terbawah,

Aku mau tahu,
Seberapa putus asa-nya dirimu,
Hingga lebih rendah dari orang gila sekali pun,

Mengemis pengampunan dan pemaafan,
Terpenjara sebagai napi Iman,
Terhukum sebagai pelaku kriminal akhlak,
Terdakwa sebagai inspirator syubhat,

Lihat dirimu,
Jangan harap oranglain mengasihimu,
Mampus lah dalam stress-mu,
Demikian seterusnya,
Sampai masa yang kau ingini,
Hingga tiba pada satu noktah,
Kau mengalami paling rendah,
Dibanding materi apa pun,

Berusaha bangkit,
Menjadi ada dari ketiadaan,
Menjadi hadir dalam keghaiban,
Menjadi hakim pengambil putusan,
Ketok palu mana yang menjadi pilihan,
Baik atau buruk bukan suatu pukulan paksaan.

Selasa, 02 April 2013

Target si Fresh Graduate


01 Januari 2013....
Ada banyak terjadi di 2012 kemarin tentang moment istimewa maupun keterpurukan diri.

Tahun 2012 adalah tahun dimana aq dengan bangganya dapat meraih S1 ku di FKM USU. Alangkah senang tak terkira aq bisa melekatkan gelar SKM di akhir namaku. Setelah melalui masa kuliah selama empat tahun, masa-masa kampus dengan teman-teman yang beraneka macam tipe dan asal, masa dimana aq duduk manis di bangku kuliah, praktik belajar lapangan di Gunung Ambat Langkat dan Magang (LKP) di Dinas Kesehatan Kota Medan.

Itu semua terlewati dengan begitu indah namun tak terduga. Namun setelahnya begitu sunyi dan terasa sendiri. Sekarang aq harus bisa menunjukkan kepada kehidupan tentang bekal ilmu yang ku bawa. Berjuang mandiri di tengah-tengah belajar hidup yang sesungguhnya. Inilah masa kompetisi kehidupan yang sebenarnya.

Di awal tahun 2013, ku sempatkan merayakannya dengan berkumpul dengan teman-teman lama, teman masa tsanawiyah di Sipirok dulu. Dame Hrp, Syaiful Bahri, Putra Wicaksana dan Bg Hadi Syaputra. Bermula undangan makan ayam panggang di Warnet Bustamam net 1 milik Dame dan Abangnya, disitu lah kami mencoba bernostalgia kenangan masa-masa bersama di Pon-Pes KH. A. Dahlan Sipirok dulu. Singkat cerita, kini kami tumbuh dewasa di Jazirah ilmu masing-masing. Sudah banyak yang berubah di antara kami, tapi ada saja yang menyatukan jiwa kami.

Aq tak habisnya kagum dengan teman-temanku ini. Mereka terlihat mandiri dengan kesibukan masing-masing. Dame dengan usaha warnetnya, Syaiful dan Putra dengan organisasinya, serta Bg Hadi dengan kuliah pascasarjananya. Sementara aq berada di masa peralihan fresh graduate yang sedikit lebih santai. Untuk saat-saat seperti ini aq belum bisa banyak bercerita banyak hal kepada mereka. Karena aq memang gak tahu apa yang mau diceritakan.

Sepertinya aq harus pasang target di tahun ini. Sungguh ironis bila terus mengandalkan orangtua. Malu dan minder pasti menghampiri. Teringat dengan status FB salah satu temanku “serius di 2013, insya Allah 2014 sukses”. Walau terlihat simpel, namun begitulah mestinya orang yang bergiat menuju kesuksesan. Tak ada istilah berleha-leha, santai dan mendekam dalam ketidakjelasan. Harus punya visi yang jelas, semangat yang baru dan kegiatan yang direncanakan dengan baik.

Momen-momen seperti ini lah yang aq sukai. Bisa berbaur dan saling memberi inspirasi satu sama lain. Aq berdoa semoga kami semua panjang umur (amin), agar bisa bertemu di lain kesempatan lagi. Dan aq ingin bisa bercerita banyak di kesempatan itu. Aq mulai terpikirkan dengan target-target apa yang mesti dibuat untuk tahun ini. Iya, harus seperti itu mungkin. Jangan hidup terombang ambing dengan tidak ada prioritas.

Terimakasih buat teman-temanku, khususnya tuan rumah Dame Hrp. Jamuannya sungguh enak dan memuaskan, (apalagi gratis, hehe). Semoga Allah membalas kebaikanmu sobb..!. walau  di dunia akademisi perkuliahan sedikit terbengkalai, namun aq yakin sampai juga pada penghujungnya. Aq belajar banyak hal dari kalian.
next previous home