Kamis, 25 Juli 2013

Lakukan yang Terbaik

Kehidupan ini tidak selalu menuntut kita untuk harus sampai ke puncak,
Kehidupan ini hanya menuntut kita bisa berbuat yang Terbaik, yg dapat kita lakukan pada setiap tahapan pengalaman dan kehidupan kita.

Kehidupan akan memberi kesempatan setiap hari untuk mengembangkan segenap kemampuan & potensi yg dimiliki hingga ke puncak.
Keberhasilan adalah meraih bagian tertinggi yg ada dalam diri.
Dimanakah bagian tertinggi itu ?

Ketika kita bisa memberi yg terbaik dari yg kita miliki , disitulah bagian yang tertinggi, itulah yg bisa disebut dgn Keberhasilan !
Kita tidak perlu membandingkan pencapaian kita dengan orang lain, sebab setiap orang memiliki bagian tertinggi nya yg berbeda-beda.
Bagian tertinggi yg kita miliki boleh jadi adalah bagian terendah orang lain ataupun sebaliknya , jadi terimalah keadaan apapun yg sudah anda capai dan sudah anda perjuangkan lalu kembangkanlah menjadi Titik Tertingi dalam Hidup anda .
Karena tolok ukur keberhasilan ada dalam diri masing-masing yaitu apakah telah memberikan yg terbaik yg kita miliki , apakah kita sudah melakukan Yang Terbaik yang bisa kita lakukan ....???

Bagian terbaik yg diberikan adalah bagian terindah yg akan menjadi Kebahagiaan & Kemuliaan hidup !
Orang yg telah memberikan yg terbaik untuk kebahagiaan orang banyak maka akan menikmati kedamaian & sukacita nurani yg tidak berkesudahan.
Tidak perlu anda bersusah hati dengan penilaian orang , tetapi bersusah hatilah kalau anda tidak pernah berupaya memberi dan berbuat yg terbaik yg dapat anda lakukan.

Sumber : fanpage SL-Books

Senin, 22 Juli 2013

Khatam..khatam..khatam

Bulan ramadhan ini aku punya ‘azzam supaya khatam Qur’an.
Ngerasa aneh aja, koq aku seperti gak bisa ngingat apa aku benar-benar pernah khatam qur’an di bulan ramadhan selama ini???, aku ragu. Bahkan saat di pesantren dulu sekali pun.
Susah banget buat hati konsisten, niat istiqamah. Godaannya...alamak, kuat banget.
Tapi karena dah terlanjur sedih, hina, dan gak nyangka betapa masih buruknya diri ini, InsyaAllah...ramadhan ini harus khatam, harus tuntas.
Beri hamba kekuatan ya Rabb...
Betapa masih kecil mungilnya iman hamba ini. T_T
Di puasa ke-13 ini bacaan baru nyampe QS As-Syura (musyawarah) Juz 25. Walau kelihatan tinggal 5 juz lagi, tapi syetan mudah banget buat gejolak malas di hati.
Pernah juga dulu begitu, hari ke-5 puasa dah baca 10 Juz. Terus abis itu mandek, stop, dan benar-benar henti. Astaghfirullah...kesal mengingatnya..
Amalan ini belum lah seberapa. Bisa jadi kawan blogger juga lebih baik ibadahnya ketimbang saya. Tapi berbuat baik emang butuh konsisten.
Bahkan pernah denger petuah ustadz, amalan kecil yang dikerjakan secara konsisten (istiqamah) bisa menjadi asbab masuk jannah (surga).
Ya Allah...jadikan kami mampu menjaga hati, itiqamah dalam kebaikan, sampai Ia mati menuju-Mu...
#amin

si Kawan dan Scholarship

Gak terasa, hari ini dah puasa ke-13 Ramadhan 1434 H (ikut versi itsbat). Kali ini puasa dijalani hampir berdiam diri aja di rumah di Jl. Pancing. Kalau sore tiba, baru deh keluar cari-cari menu ta’jil, es batu dan nasi buat makan malam. Anehnya, menu ta’jil hampir keseringan itu-itu aja. Es sirup, bakwan dan tahu goreng. Haha

Gak apa-apa, yang penting qana’ah dan berkah. #asyik

Sebenarnya gak terlalu banyak juga peristiwa penting di bulan Juli ini. Masih biasa-biasa aja. Paling gak ada dua hal yang pengen aku ingat lewat tulisan ini.

Penelitan si Kawan yang sudah tuntas, dan Pengumuman hasil penetapan calon penerima BPP-DN. Alhamdulillah, keduanya termasuk berita gembira bagiku.

Walau sempat terseok-seok dan tidak pasti, penelitan si kawan aku coba bantu sebisanya. Bau-bau dinamika pun gak lepas dari kami. Sedikit jengkel, curiga, kesal dan lain-lain lah. Haha

Tapi aku harus maklum dan harus bisa nguasai diri. Aku dah berani buat ini menjadi tanggung jawabku. Malah ini bukannya gratis, jadi semestinya aku wajar dibawah tekanan. Tapi sudahlah, mudah-mudahan si Kawan senang dan bangga dengan gelar yang dia dapat nanti. Semoga ilmunya berkah dan bermanfaat buat modalin masa depan yang jauh.

Nah...kalau yang pengumuman hasil penetapan calon penerima BPP-DN, ini dah aku tunggu-tunggu banget. Soalnya dari schedule waktu yang ada di pedoman Dikti, disebutkan minggu ke-3 emang dah mesti diumumkan penerima-penerima BPP-DN nya. Ini kok masih hasil penetepan yang dari penyelenggara aja.

Bikin penasaran dan buat nunggu-nunggu aja. Tapi seru juga lah...
Banyak juga teman-teman dari USU yang coba, bahkan teman satu fakultas juga. WT, Dyd, Wnn, K’Dn, Ttn, dan lain-lain. Seru ada teman yang sama-sama penasaran nungguin...haha

Semoga hasilnya tak mengecewakan dan berharap yang baik itu dari Allah SWT aja.
==============================================================

Selasa, 02 Juli 2013

Coretan 'Lazy'

Ada masa jenuh, titik dimana “menulis” sama sekali tidak terpikirkan untuk dilakukan. Terkadang bukannya tak terpikirkan, tetapi malas tengah melanda suasana hati. Aneh terasa, ada aja alasan untuk bermalas-malasan.

Kalau lagi sibuk-sibuknya gak sempat nulis karena alasan banyak aktivitas. Kalau lagi kosong gini malas nulis karena gak ada ide, inspirasi dan hampa kreasi.

Huffft....ternyata gak mudah jadi penulis. Padahal kalau gak nulis, gak ada cerita tersisa hari ini. Dan diri menjadi seonggok sejarah yang tak dianggap. Aku sempat berpikir apakah menulis adalah bakat, bawaan lahir atau skill yang mesti diasah.

Ntah lah. Yang aku tahu, kalau seseorang dah suka atau hobby melakukan suatu aktivitas, dianya pasti udah mencintai dan menikmati pekerjaannya.

So,ini sepertinya berarti kalau diriku belum enjoy menulis. Atau bahkan belum memiliki satu pun pekerjaan yang benar-benar dinikmati?. Pusing deh mikirinnya...(haha)

Bukannya aku gak tahu kalau orang-orang besar/populer dan terkenal adalah orang yang suka menulis. Tapi akunya aja mungkin yang nanti tak bernasib jadi terkenal/populer. Halah.....

Lagi-lagi mau nyalahin nasib. Kasihan aku ini. Nasib gak berubah kalau tingkah laku gak diubah dari sekarang. Itu udah kausalitas (sebab akibat).

Biar aja lah malas-malas gini. Ntah mau sampai kapan puncak kemalasan ini. Biar aja kemalasan melakukan sesuatu sampai dia puas, sampai dia muntah, mencret, sakit dan sekarat. Biar tahu rasa dia....(aneh....koq jadi mencak-mencak si 'kemalasan')

Ini adalah bagian dinamika dari suasa hatiku yang tengah galau di masa mudanya. Hati muda berdarah muda, dini tapi sudah tercemari oleh kekhilafan dan cela, sehingga ambigu melihat tujuan niat.

Kasihani hamba ya Tuhan....
Malas ini sulit kali menceritakannya, kenapa, bagaimana, apa dan kapan hadirnya?, tak ubahnya seperti kentut seseorang ditengah keramaian. Terasa aromanya, tapi gak ngerti kenapa mesti aku yang cium, bagaimana suara kentutnya, apa baunya, dan suka-sukanya aja mau kapanpun lewat di hidung.

Ampun...ampun...perumpamaan yang bodoh. Sudah lah, sebelum bertambah aneh nanti tulisan ini.
Bye..... :p
next previous home