Minggu, 22 April 2012

Bisakah kau lihat pewarna makanan di Fhoto ini?

Terkejut setelah betul-betul aq mengamati warna pada telur sambal yang aq beli untuk makan siang kemarin,
Bagaimana tidak..? Terlihat warna merah yang melekat pada telur bulat. Aq curiga kalau2 warna itu adalah pewarna sintesis yang menempel pada makanan.
Sebagai Anak Kesehatan Masyarakat (pa lagi Kesling gitu…), aq jadi ilfil untuk ngelanjutin makan.


Aq menduga makanan itu mengandung Rhodamin-B (zat pewarna merah tekstil), pewarna yang digunakan untuk pakaian.
Sebenarnya aq kasihan banget ma bu penjual telur sambel tu. Dia yang tidak tahu menahu tentang bahan makanan yang dibelinya dipasar diberi pewarna buatan oleh si pedagang, jadi penerus dan distributor pewarna ke pembeli (konsumen).
Setelah Googgling di Internet,

Aq coba cari pa2 aja bahaya jika menkonsumsi pewarna buatan pada makanan. Ini beberapa diantaranya :
  • Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
  • Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
  • Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem pada kelopak mata.
  • Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda.

Wiiihhhh...bahaya banget kan..?

Menjadi Konsumen Cerdas
Kita harus menjadi konsumen cerdas untuk melindungi diri kita sendiri dan keluarga. Kesehatan adalah investasi yang tak tergantikan nilainya. Sebagai konsumen cerdas, kita harus mengetahui ciri-ciri makanan yang berbahaya dan langkah-langkah untuk mengenalinya. Berikut beberapa tips yang dapat Anda coba saat memilih makanan :
  1. Hindari makanan atau jajanan dengan penampilan menyolok. Jajanan yang sangat menyolok warnanya bisa jadi menggunakan zat pewarna berbahaya. Anda harus mewaspadai saat membeli jajanan pasar dan juga buah-buahan di pinggir jalan. Banyak buah-buahan di pinggir jalan, seperti mangga atau semangka potong, yang berwarna sangat menyolok. Anda harus mewaspadai jika tampilannya terlalu kuning atau merah. Selain itu, Anda harus mewaspadai saus tomat yang dijual berbagai penjual makanan, seperti penjual bakso.
  2. Pewarna kuning juga kedapatan digunakan untuk tahu. Tahu berwarna kuning alami jika diolah menggunakan kunyit. Akan tetapi karena harga kunyit menjadi semakin mahal, maka produsen tahu yang nakal menggunakan pewarna tekstil. Agar amannya, Anda dapat menggunakan tahu berwarna putih atau membeli tahu dari produsen yang Anda percayai yang telah memiliki sertifikasi.
  3. Untuk mengenali secara fisik, Anda dapat mengoleskan makanan yang hendak Anda konsumsi ke kulit (seperti pada buah). Jika warnanya menempel, maka mungkin saja makanan tersebut menggunakan zat pewarna berbahaya.
  4. Kode registrasi produk, Ini untuk menandakan apakah produk yang bersangkutan sudah terdaftar di Badan POM. Produk yang telah teregistrasi biasanya telah dikaji keamanannya. Penyimpangan bisa saja terjadi jika produsen melakukan perubahan tanpa sepengetahuan Badan POM setelah nomor registrasi didapatkan. Namun dengan mekanisme pengawasan dan kontrol yang dilakukan secara rutin oleh Badan POM, penyimpangan ini bisa terdeteksi.
  5. Kita dapat membaca ingredient atau bahan-bahan yang terkandung dalam produk pangan pada label makanan, Sebaiknya hindari membeli produk yang tidak mencantumkan informasi bahan kandungannya.
  6. Jangan mudah tergoda oleh jajanan yang berharga sangat murah di luar kewajaran.

So untuk semua para pembeli makanan, terutamanya anak kos-kosan nih.. tolong dilihat bener2 makanan yang mau dimasukin ke dalam perut tuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

next previous home