disini saya ingin share salah satu tugas Mata Kuliah sosiologi.
ini sudah cukup lama, tapi masih saya anggap relevan sampai kondisi saat ini. Postingan ini berisi tentang penyakit epidemi yang khas dari beberapa Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara.
(semoga informasinya membantu)...
1. Kabupaten Humbang Hasundutan
beribukotakan Dolok Sanggul.
Penyakit epidemi:
Ø Kusta
Ø Penyakit asma
Ø Diabetes mellitus
Ø Demam
Ø Gastritis
Penyebab
disebabkan
karena infeksi (bakteri, virus, jamur, parasit, dan nematoda), dan adanya
penyakit pada saluran pencernaan.
Gejala
dengan
gejala utamanya adalah nyeri pada ulu hati, mual dan muntah.
Pencegahan
Langkah pertama
yaitu mengonsumsi makanan lunak dalam porsi yang kecil-kecil, berhenti
mengonsumsi makanan yang pedas dan asam, dan berhenti merokok serta
minuman beralkohol.
2. Kabupaten Langkat
Penyakit epidemi:
o
Diare
o
,Penyakit DBD
o
Gatal-gatal
o
ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan Gondok endemis
3. Kabupaten Deli Serdang
beribukota Lubuk Pakam.
Penyakit epidemi di kabupaten ini adalah:
®
Penyakit TB paru
Penularan
Penyakit TBC biasanya menular
melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang
dilepaskan pada saat penderita TBC batuk.
Gejala
Demam tidak terlalu tinggi
yang berlangsung lama, nafsu makan berkurang, batuk-batuk lebih dari 3 minggu,
perasaan tidak enak, lemah
Pencegahan
Menghindari pendekatan dengan
si penderita TBC dan melakukan pemeriksaan fisik apabila ada gejala-gejala.
®
Diare,
®
Diabetes mellitus,
®
Dyspepsia,
®
Hipertensi,
®
Kusta,
®
DBD,
®
Gastritis dan
®
Malaria
Penularan
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa
yang disebut Plasmodium, yang
dalam salah satu tahap perkembang biakannya akan memasuki dan menghancurkan
sel-sel darah merah. Vektor
yang berperan dalam penularan
penyakit ini adalah nyamuk Anopheles.
Gejala
Mengalami demam
tinggi dan menggigil selama beberapa jam, disertai pengeluaran keringat yang
banyak, pusing, mual.
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan Pembersihan
Sarang Nyamuk (PSN), menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau pemberian
khlorokuin
bila mengunjungi daerah endemik
malaria.
4.
Kabupaten Asahan
Penyakit epidemi yang sering diderita masyarakat di Kab.
Asahan tepatnya beribukota Kisaran ini yaitu:
®
Malaria diare
Penularan
Infeksi
oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi
tinja ( E.Coli )/ muntahan penderita
diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.
Gejala
Suatu
penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja
, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari
biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari.)
Pencegahan
Dilakukan
dengan sanitasi lingkungan dan pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit
bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan.
®
Kaki gajah
Penularan
Filariasis
adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing
Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Gejala
Demam
berulang-ulang selama 3-5 hari pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada
luka) didaerah lipatan paha, ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan,
panas dan sakit serta pembengkakan pada kaki.
Pencegahan
berusaha
menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector misalnya dengan menggunakan
kelambu bula sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk,
menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk baker.
5. Kabupaten Karo
Kabupaten karo merupakan dataran tinggi dengan ibukota
Kabanjahe, dengan ketinggian 600 – 1400 m diatas permukaan laut. Penyakit epidemi
di kabupaten ini adalah:
® Gondok, ini dikarenakan berada
didaerah pegunungan yang beriklim tropis basah.
Penyebab
Karena di daerah
pegunungan Yodium yang di dapatkan dari mengkonsumsi makanan dan minuman berada
dalam bentuk ion yodium ang sedikit, dan besarnya bergantung dari kadar yodium
dalam tanah.
Gejala
Malas bergerak, kegemukan,
dan kulit yang mengering.
ð Pencegahan
Penyakit gondok dan dapat
ditanggulangi dengan mengkomsumsi garam yang ber-iodinisasi NaI (100mg iyodium
per gram garam
® Malaria
® DBD
® ISPA dan
® Rabies
6. Kabupaten Labuhan Batu
Penyakit
epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah:
®
Penyakit malaria, dengan kaki
gajah karena lingkungan yang kurang bersih dan banyak genangan air tempat
vector berkembang. pencegahannya dapat dilakukan dengan sanitasi lingkungan.
Selain itu, ada juga
®
Penyakit frambusia
Gejala
Penularan
Frambusia adalah penyakit menular menahun dan kambuhan yang disebabkan oleh
kuman treponema pertenue. Penyakit ini biasa menyerang anak-anak usia di bawah
15 tahun dan tidak diobati akan menimbulkan kecacatan.
Pengobatan
Dengan obat
Benzathine Penicilline sekali suntik dapat menyembuhkan luka-luka akibat
penyakit ini.
7. Kabupaten Dairi
Penyakit
epidemi yang sering diderita masyarakat di Kab. Dairi tepatnya beribukota Sidikalang ini yaitu:
®
Penyakit reumatik, disebabkan
suhu didaerah ini sangat tinggi
®
sebahagian kecil menderita
penyakit DBD(Demam Berdarah Dengue),dan
®
Kolera
Penularan
kolera merupakan penyakit akibat
daripada jangkitan virus (kuman), vibrio cholera melalui air minuman yang tercemar
kerana pengendalian yang tidak bersih.
Gejala
Pengobatan
® Dirawat
dengan rehidrasi dan antibiotik, tetapi dalam kes teruk, kolera (taun) bolemenyebabkan
kematian.
8. Kabupaten Mandailing Natal
Kabupaten ini beribukotakan Panyabungan.
Daerah Mandailing Natal dikelilingi oleh hutan-hutan dan masih banyak rawa-rawa
sehingga bila hujan banyak genangan air ada daerah yang kebanjiran. Jadi
banyak masyarakat terkena penyakit:
®
Malaria
®
gatal-gatal dan
®
DBD
9. Kabupaten Nias
Penyakit
epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah penyakit:
®
Malaria
®
Diare
®
Cacingan
®
Penyakit kulit
®
Muntaber dan
®
TBC
Ini
di karenakan kondisi lingkungan yang kurang bersih.
10. Kabupaten Nias Selatan
Ibukota kabupaten ini adalah Teluk
Dalam. Daerah ini kebanyakan menderita penyakit malaria yang dapat dicegah dengan sanitasi lingkuangan.
11. Kab. Phak-Phak Barat
Kabupaten dengan ibukota Salak.
Penyakit yang diderita masyarakat adalah kolera.
12. Kabupaten Samosir
Kabupaten ini beribukota Pangururan. Penyakit yang diderita masyarakat
adalah Diare.
13. Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten yang beribukota Sei
Rampah yang berhawa panas dan kebun kelapa sawit. Dua hal inilah yang pertama
kali kita rasakan saat memasuki wilayah Serdang Bedagai karena banyaknya
perkebunan kelapa sawit ini menyebabkan banyak genangan air apabila turun hujan
dan merupakan tempat berkembangnya vektor nyamuk berakibat penyakit:
® Malaria dan
® Demam Berdarah Dengue.
14. Kabupaten Simalungun
Kabupaten ini beribukota Pematang Siantar.Penyakit yang diderita
masyarakat adalah:
®
Diare
®
Rabies
®
DBD dan
®
Kolera.
15. Kabupaten Tapanuli Selatan
Sebuah kabupaten yang luas
wilayahnya 18.897 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 1 juta jiwa. Penyakit
epidemi yang di derita masyarakat adalah malaria,
selain itu banyak juga masyarakat menderita diare karena kualitas air yang
kurang baik. Keadaan ini dapat dicegah dengan sanitasi lingkungan.
16. Kabupaten Tapanuli Tengah
Penyakit epidemi di daerah
beribukota Pandan ini adalah ISPA (
Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Gejala
Badan
pegal-pegal ( myalgia ), beringus, batuk, sakit kepala,dan sakit tenggorokan.
Penularan
Oleh virus, bakteri, dan jamur
yang di bawa melalui udara
Pencegahan
Dengan
memberikan antibiotic dan dapat mencegah infeksi lanjutan
17. Kabupaten Tapanuli Utara
Kabupaten Tapanuli Utara
beribukota di Tarutung, dengan luas 10.605 Km2. Penyakit epidemi
yang diderita masyarakat adalah,
® penyakit rabies atau anjing
gila, karena manyoritas masyarakat memelihara anjing.
Gejala
Berupa demam, sakit kepala,
malaise, sakit tulang, kehilangan nafsu makan, mual, rasa nyeri di tenggorokan,
batuk dan kelelahan luar biasa selama beberapa hari (1-4 hari).
Penularan
Penyakit rabies disebabkan
oleh virus rabies dan menular pada manusia lewat gigitan atau cakaran hewan
penderita rabies atau dapat pula lewat luka yang terkena air liur hewan
penderita rabies. Dibawa oleh anjing, kucing, kelelewar, kera, musang dan serigala, bisa
mempengaruhi sistem saraf pusat.
Pencegahan
Usaha yang paling efektif
ialah mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau
ditergent selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 persen,
betadine, obat merah atau lainnya). Pemberian vaksin anti rabies (VAR) atau VAR
disertai dengan serum anti rabies (SAR)
18. Kabupaten Toba Samosir
Penyakit epidemi yang diderita
masyarakat di kabupaten ini adalah:
® Penyakit diare
® ISPA
® Bronchitis.
® Penyakit kulit
® Alergi
® Disentri
Gejala
Gejala
penyakit ini antara lain mencret dan perut mulas. Kotorannya pun berlendir dan berdarah.
Penularan
Disebabkan Shigella atau sejenis amuba, Entamoeba histolytica.
Kadang-kadang, disentri juga karena infeksi parasit babi, yaitu Balantidium
coli dan cacing daun (Schistosoma japonicum) melalui makanan dan air
yang sudah dikotori atau yang disebarkan oleh lalat.
Pencegahan
Dengan menjaga kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta jaga makanan dan
minuman dari kotoran. Pengobatan dengan memberikan oralit dan antibiótica
® Pneumonia,
Gejala
Gejala
penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara
mendadak.
Penularan
Penyebabnya bisa
bermacam-macam dan diketahui ada 30 sumber infeksi, dengan sumber utama
bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia maupun partikel.
Pencegahan
Pengobatan
awal biasanya adalah antibiotic, selain itu mendapat pengobatan tambahan berupa
pengaturan pola makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam
darah.
19. Kota Padang Sidempuan
Salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara dengan luas
wilayah 114,65 Km2. Penyakit epidemi yang diderita masyarakat adalah
penyakit malaria dan kolera.
20. Kota Medan
Penyakit
epidemi yang diderita di Medan
adalah:
® Penyakit DBD ( Demam Berdarah
Dengue )
Gejala
Demam
tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya
bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
Penularan
Vektor
yang berperan dalam penularan
penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan
menghindari gigitan nyamuk di sepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena
nyamuk aedes aktif di siang hari atau mengarasinya dengan 3M.
® Malaria
® Diare
® TB paru dan
® ISPA.
21. Kota Binjai
Penyakit
epidemi yang di derita masyarakat yaitu DBD, malaria, dan kolera.
22. Kota Pematang Siantar
Penyakit
epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah penyakit diare, kolera
dan DBD.
Gejala
diare :Suatu penyakit dengan
tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari.)
Penularan :Infeksi oleh agen penyebab terjadi
bila makan makanan / air minum
yang terkontaminasi tinja ( E.Coli )/
muntahan penderita diare.
Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.
Pencegahan :Dilakukan dengan sanitasi lingkungan
dan pencegahan dehidrasi dengan
pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan.
23. Kota Sibolga
Penyakit
epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah penyakit ISPA dan DBD
24. Kota Tanjung Balai
Penyakit
epidemi yang diderita masyarakat di kabupaten ini adalah penyakit malaria,
Demam berdarah Dengue dan kolera
25. Kota Tebing Tinggi
Penyakit
epidemi yang di derita masyarakat yaitu:
®
Demam berdarah dengue.
®
TBC ( tuberclosis )
Gejala
Demam tidak terlalu tinggi
yang berlangsung lama, nafsu makan berkurang, batuk-batuk lebih dari 3 minggu,
perasaan tidak enak, lemah
Penularan
Penyakit TBC
biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk.
Pencegahan
menghindari
pendekatan dengan si penderita TBC dan melakukan pemeriksaan fisik apabila ada
gejala-gejala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar