Sabtu, 14 April 2012

Membedakan Species dan Jenis Kelamin Nyamuk

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Serangga sebagai makhluk hidup yang dominan di muka bumi mempunyai berbagai manfaat dalam keseimbangan ekologi terutama dalam rantai makanan. Walau demikian, kita tidak menutup mata bahwa ada beberapa serangga yang bersifat merugikan, misalnya nyamuk (Culicidae).
Nyamuk dalam kehidupan di alam berperan sebagai vektor dari berbagai penyakit menular. Makanya, saat ini berbagai upaya telah dilakukan untuk dapat menekan populasi nyamuk vektor. Salah satu caranya adalah dengan melakukan paparan terhadap kromosom DNA penentuan jenis kelamin pada saat embrio, sehingga dapat dihasilkan suatu populasi yang bisa diatur (semua yang menetas jantan atau betina).
Selain itu bisa dengan cara penggagalan perkawinan, sehingga nyamuk tidak bisa bereproduksi. Yakni melalui penggagalan komunikasi suara atau mencari atraktan suara yang menyerupai, sehingga nyamuk jantan atau betina yang akan melakukan perkawinan terkecoh. Upaya pengendalian seperti ini, tentu sangat membutuhkan informasi yang akurat. Melalui tulisan ini, penulis mencoba mengintip salah satu bagian terkait hasil perkawinan nyamuk, yaitu penentuan jenis kelamin nyamuk.
Kita tahu, kromosom serangga biasanya terdapat dalam pasangan-pasangan, namun dalam satu kelamin anggota-anggota dari satu pasangan tidak cocok (diwakili hanya satu kromosom). Kromosom dari pasangan yang ganjil disebut kromosom kelamin dan pasangan lainnya disebut otosom.
Sebagian besar serangga jantan mempunyai satu kromosom X (kelamin) yang disebut heterogametik, sedangkan yang betina mempunyai dua (homogametik). Otosom tampak mengandung gen untuk jantan, sedangkan kromosom X mengandung gen betina. Kelamin juga ditentukan oleh keseimbangan antara dua kelompok gen. Dengan dua otosom dari masing-masing pasangan dan hanya satu kromosom X, gen-gen untuk kejantanan bersifat predominan dan hewan menjadi seekor jantan. Dengan dua otosom dari tiap-tiap pasangan dan dua kromosom X, gen-gen untuk kebetinaan bersifat predominan dan hewan menjadi seekor betina.(1)
1.2  Tujuan
Untuk mendeskripsikan morfologi dari species nyamuk,serta untuk mengetahui cirri-ciri nyamuk jantan dan betina.
1.3  Manfaat
                    i.            Untuk membedakan 4 species nyamuk
                  ii.            Untuk mengetahui cara penularan penyakit oleh nyamuk
                iii.            Untuk mengetahui siklus perkembangbiakan nyamuk
                iv.            Untuk mengetahui pola hidup nyamuk
                  v.            Untuk mengetahui cara membedakan jenis kelamin nyamuk

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu terbang antara 1,5 hingga 2,5 km/jam.
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.
Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti malaria, penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti demam kuning, demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat disebarkan secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan pada tahun 2003 telah merebak ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.
Kebiasaan terbang dari nyamuk tergantung lagi pada spesiesnya. Kebanyakan spesies nyamuk domestik terbang tetap cukup dekat dengan titik asal mereka sementara beberapa spesies dikenal karena kebiasaan migrasi mereka . Rentang terbang untuk betina biasanya lebih lama daripada jantan. Sering kali angin merupakan faktor dalam penyebaran atau migrasi nyamuk. Kebanyakan nyamuk tinggal dalam jarak 1 atau 2 mil dari sumber mereka. Namun, beberapa diantaranya telah tercatat terbang sejauh 75 mil dari sumber perkembangbiakan mereka.
Nyamuk selalu dapat menemukan sasarannya dengan tepat karena mereka melihat dengan gerakan, panas tubuh, dan bau tubuh. Sewaktu nyamuk hinggap di tubuh dia menempelkan mulutnya yang mirip sedotan disebut juga probosis. Lalu terdapat pisau yang merobek kulit kamu maju mundur, hingga menemukan urat darah, setelah itu baru darah yang ada di hisap. Dalam prosesnya nyamuk juga mengeluarkan air liur yang mengandung antikoagulan untuk mencegah darah yang dia hisap membeku. Proses ini berlangsung cepat dan seolah-olah proses yang terjadi adalah nyamuk menusuk tubuh padahal tidak begitu, nyamuk membedah kita seperti layaknya dokter bedah yang cepat dan akurat. Setalah nyamuk kenyang dia akan mencabut probiosis dan terbang. Air liur yang tertinggal di kulit kita akan merangsang tubuh layaknya ada benda asing yang mengganggu, terjadilah proses yang dikenal dengan alergi, dan yang terjadi adalah bentol-bentol dan gatal.(2)

2.2 Species Nyamuk
Menurut Soeroto Atmosoedjono, analisis bakteriologi lulusan Eijkman Institute, yang telah bergelut meneliti nyamuk lebih dari 60 tahun. Nyamuk mengisap darah orang atau binatang untuk kelangsungan hidupnya. Selain untuk makan, bagi yang betina juga untuk dapat memproduksi telur. Oleh karena itu nyamuk betina mencari makan dengan cara menggigit, sementara nyamuk pejantan bisa mendapatkan zat-zat makanan dari alam, semisal dari sari-sari bunga.
Menurut peneliti yang pernah mendapat beberapa penghargaan dari dalam dan luar negeri ini, 2-3 hari setelah menggigit, nyamuk akan bertelur. Lalu beberapa hari kemudian telur-telur itu akan menetas di air menjadi jentik-jentik halus. Dari jentik lalu berkembang menjadi kepompong, sampai akhirnya menjadi nyamuk melalui proses metamorfosis.

2.2.1 Nyamuk Anopheles
 
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria.Nyamuk malaria banyak terdapat di rawa-rawa, saluran-saluran air, dan permukaan air yang terekspos sinar matahari. Ia bertelur di permukaan air. Nyamuk ini hinggap dengan posisi menukik atau membentuk sudut. Sering hinggap di dinding rumah atau kandang. Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari. Banyak jenis nyamuk Anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria. Ada Anopheles sundaicus yang banyak terdapat di air payau, seperti di Kepulauan Seribu. Nyamuk ini berkembang biak di lingkungan yang banyak ditumbuhi ganggang. Ia akan meletakkan telurnya di ganggang hijau yang banyak reniknya, sehingga begitu menetas, jentiknya langsung mendapat makanan renik yang hidup di antara ganggang tersebut.
Ada lagi Anopheles maculatus dan Anopheles balabacensis yang banyak terdapat di perbukitan, seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta. Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan, atau di sungai yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi Anopheles aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air yang ada rumputnya. Selain yang sudah disebutkan, masih banyak lagi jenis Anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada sekitar 70 jenis nyamuk ini. Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya. Semisal, ada malaria falsiparum, vivak, ovale, dan malariae. Selain itu, nyamuk Anopheles bisa juga menyebabkan penyakit kaki gajah.

2.2.2 Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk inilah yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Pada tubuhnya tampak bercak hitam-putih. Bila dilihat dengan kaca pembesar, di sisi kanan-kiri punggungnya tampak gambar dua buah arit berwarna putih. Paling sering hinggap di baju-baju yang menggantung dan berada di tempat-tempat gelap, seperti di bawah tempat tidur. Selain juga suka bertelur di air yang bersih, seperti di tempayan, bak mandi, vas bunga, dan lainnya. Ia bertelur dan menetas di dinding bejana air. Telur atau jentik nyamuknya bisa bertahan selama 2-3 bulan.
Nyamuk ini menggigit di pagi dan sore hari, antara pukul 08.00 - 12.00 dan 15.00 - 17.00. Bila nyamuk ini sudah menggigit orang atau binatang, pada hari ketiga nyamuk tersebut akan bertelur, dan dua hari kemudian menetas. Setelah 8 hari, jentik tersebut sudah jadi nyamuk. Selama itu, 2 hari sekali nyamuk bertelur, sehingga si betina akan mencari darah lagi. Jadi, kalau nyamuk itu menggigit seorang penderita demam berdarah, maka kurang lebih dalam 10 hari nyamuk tersebut sudah infektif atau mengandung virus demam berdarah. Bila menggigit orang, virusnya akan masuk ke tubuh orang yang digigit. Virus demam berdarah akan ada selama nyamuk itu hidup. Karena setiap 2 hari sekali dia menggigit, maka virusnya bisa masuk ke orang lain lagi. Demikian terus penyebarannya. Menurut Soeroto, paling jauh nyamuk ini terbang dalam radius kurang lebih 50-100 meter ke kanan-kiri sekitar rumah. Jadi telur nyamuk demam berdarah bisa berada sekitar itu. Oleh karena itu, bila sudah ada kasus demam berdarah di sekitar rumah kita, segeralah dilakukan pengasapan. Maksudnya, untuk membunuh nyamuk yang mengandung virus/nyamuk yang infektif, supaya tak ada penularan demam berdarah.

2.2.3 Nyamuk Aedes albopictus
Spesies ini juga bisa menularkan demam berdarah. Nyamuk ini biasanya banyak terdapat di kebun atau di halaman rumah. Cirinya hampir sama dengan Aedes aegypti, yaitu bercak-bercak putih di badan. Bila dilihat dengan kaca pembesar tampak di median punggungnya ada garis putih. Waktu menggigitnya pun sama dengan Aedes aegypti, yaitu di pagi dan sore hari. Bertelurnya di air tergenang, misalnya pada kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan di halaman rumah. Pada musim penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun atau halaman rumah karena di situ terdapat banyak tempat yang terisi air.

2.2.4 Nyamuk Culex fatiqans
Nyamuk rumah ini menggigit di malam hari. Hinggapnya di mana saja, entah itu di pakaian yang tergantung maupun di dinding rumah. Warna nyamuknya bermacam-macam, ada yang hitam, ada juga yang cokelat. Telurnya mengelompok, seperti membentuk rakit. Jentiknya menggantung di air. Ciri nyamuk ini, saat hinggap posisi tubuhnya tidak menukik tapi mendatar.
Ia lebih banyak ditemui di air keruh atau tempat yang banyak mengandung material organik atau bahan makanan, seperti di got. Nyamuk ini bisa menjadi perantara penyakit kaki gajah atau filariasis. Penyakit ini penyebabnya adalah cacing Wuchereria bancrofti yang berada dalam darah seorang penderita. Bila nyamuk mengisap darah penderita yang mengandung bibit filariasis, maka cacing dari penderita tersebut bisa terbawa dan ditularkan pada orang lain lewat gigitannya.(3)

2.3 Perbedaan Genus Nyamuk
2.3.1 Culex
Ø  Telur    :
- Oval, panjang, kedua ujung tumpul, tanpa pelampung
             - Berkelompok seperti rakit.
Ø  Larva   :
- Mempunyai siphon yang berbulu lebih dari 1 kelompok
             - Badan membentuk sudut dengan permukaan air.
Ø  Pupa                :
- Trompotnya panjang dan (slindris).
Ø  Dewasa           :
- Pada palpi lebih pendek dari proboscis. Pada  palpi lebih panjang dari proboscis
             - Scutellum trilobed
             - Pada sayap tidak ada tanda khas
2.3.2 Mahsonia
Ø  Telur    :
- Oval, panjang, salah satu ujungnya runcing seperti  duri, tanpa pelampung.
             - Berkelompok seperti rakit dipermukaan bawah  daun tumbuhan air.
Ø  Larva   :
- Mempunyai siphon yang ujungnya rucing dan bergigi .
             - Ujung siphon ditusukkan keakar tumbuhan air.
Ø  Pupa    :
- ujung tropmpet runcing, menusuk akar tumbuhan air.
Ø  Dewasa           :
- Palpi seperti pada Culex
            - Scutellum trilobed
            - Sisik sayap lebarr, berselang seling terang  dan gelap.
2.3.3 Aedes
Ø  Telur    :
- Oval, panjang, tanpa pelampung. Pada dinding tampak garis-garis seperti bentuk anyaman kain kasa.
              - Diletakkan satu persatu.
Ø  Larva   :
- Mempunyai siphon dengan bulu 1 kelompok.
             - Badan pemebentuk sudut dengan permukaan air.
Ø  Pupa    :
- Seperti pada culex
Ø  Dewasa           :
- Palpi  seperti pada Culex.
- Scutellum trilobed .
            - Sayap berwarna hitam.
            - Badan dan kaki berbercak putih

2.3.4 Anoheles
Ø  Telur    :
- Oval, panjang, kedua ujungnya lancip dan mempunyai pelampung.
            -  Diletakkan satu persatu.
Ø  Larva   :
 - Tanpa siphon
            - Spiracle berbentuk seperti cin-cin pada ruas VIII  abdomen.
            - Pada ruas-ruas abdomen terdapat ‘Palmatehairs’
            - Badan sejajar dengan pemukaan air.

Ø  Pupa    :
- Trompetnya pendek dan ujungnya membuka membuka lebar.
Ø  Dewasa           :
- Palpi hampir sama panjang dengan proboscis
            - Scutellum bulat.
            - Pinggir sayap berbelang-belang.
Siklus kehidupan nyamuk dewasa biasanya tergantung pada beberapa faktor: suhu, kelembaban, jenis kelamin nyamuk dan sepanjang tahun. Kebanyakan jantan hidup waktu yang sangat singkat, sekitar seminggu; dan betina tinggal sekitar satu bulan, tergantung pada faktor di atas.

2.4 Membedakan Jenis Kelamin Nyamuk
Nyamuk betina hanya menggigit dan menghisap darah. Nyamuk betina membutuhkan protein darah guna perkembangan benih nyamuk. Nyamuk jantan tidak menghisap darah. Dia tidak mempunyai alat penghisap yang runcing untuk menembus kulit dan menghisap darah seperti halnya nyamuk betina. Bentuk mulut nyamuk jantan panjang dan berbulu.
Sedangkan makanan nyamuk jantan adalah sari bunga, buah, atau cairan lain yang mengandung gula dan nutrisi. Jika sedang menikmati semangkuk kolak dan menemukan seekor nyamuk yang mati terapung di dalam mangkuk kolak anda, dipastikan bahwa nyamuk tersebut adalah jantan.
Dari fakta ini dapat diketahui bahwa selama ini yang berperan dalam menularkan penyakit, seperti malaria dan DBD, adalah nyamuk betina.(4)
 Perbedaan Nyamuk Jantan Dan Nyamuk Betina
 Ø  Nyamuk Betina
             - Pulpinya Kecil dan Lurus
 - Antenanya Berbulu Jarang
 Ø  Nyamuk Jantan
             - Pulpinya Besar dan membengkok
                - Antenanya Berbulu rapat dan banyak 

2.5 Fakta tentang nyamuk
Beberapa hal yang harus diketahui tentang nyamuk :
1.      Nyamuk itu sebenarnya tidak meng gigit tapi menghisap.
2.       Jenis nyamuk itu ada lebih dari 2500 jenis. Kebanyakan bergerak aktif pada waktu dini dan malam hari. Tapi ada juga jenis nyamuk yang menghisap ditengah hari.
3.      Bukan Cuma manusia aja yang suka tempat gelap, tapi nyamuk juga suka tempat gelap,seperti dipohon, rumput,dll.
4.      Nyamuk lebih suka menghisap darah manusia yang memakai baju warna terang daripada yang warnanya gelap.
5.      Bukan Cuma manusia juga yang punya selera, tapi nyamuk juga. Ada nyamuk yang suka darah manusia, kerbau, burung, kura-kura dsb
6.       Nyamuk jantan adalah pemakan sayuran. Sedangkan nyamuk betina membutuhkan  protein untuk menghasilkan telur.
7.      Nyamuk mendeteksi manusia lewat helaan nafas kita, terutama waktu kita tidur dan olahraga.
8.      Nyamuk juga merupakan salah satu distributor penyakit buat manusia.
9.      Goresan dikulit akibat gigitan nyamuk merupakan reaksi alergi terhadap liur nyamuk yang disuntikkan ke tubuh kita guna mencegah pembekuan darah.(3)

BAB III
KESIMPULAN
Ø  Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies.
   Ø  Siklus hidup nyamuk terdiri dari Telur, Larva, Pupa, dan Dewasa.
Ø  Siklus kehidupan nyamuk dewasa biasanya tergantung pada beberapa faktor: suhu, kelembaban, jenis kelamin nyamuk dan sepanjang tahun. Kebanyakan jantan hidup waktu yang sangat singkat, sekitar seminggu; dan betina tinggal sekitar satu bulan, tergantung pada faktor di atas.
   Ø  Nyamuk betina hanya menggigit dan menghisap darah. Nyamuk betina membutuhkan protein darah guna perkembangan benih nyamuk. Nyamuk jantan tidak menghisap darah. Dia tidak mempunyai alat penghisap yang runcing untuk menembus kulit dan menghisap darah seperti halnya nyamuk betina. Bentuk mulut nyamuk jantan panjang dan berbulu.
   Ø  Sedangkan makanan nyamuk jantan adalah sari bunga, buah, atau cairan lain yang mengandung gula dan nutrisi. Jika sedang menikmati semangkuk kolak dan menemukan seekor nyamuk yang mati terapung di dalam mangkuk kolak anda, dipastikan bahwa nyamuk tersebut adalah jantan.
Ø  Beberapa nyamuk betina memilih untuk makan hanya satu jenis binatang. Nyamuk betina mengigit manusia, hewan peliharaan, seperti sapi, kuda, kambing, dan sebagainya; semua jenis burung termasuk ayam; semua jenis binatang liar, termasuk rusa, kelinci, dan mereka juga mengigit darah ular, kadal, katak, dll.
Ø  Kebanyakan nyamuk betina harus mendapatkan darah yang cukup untuk makan sebelum ia dapat mengembangkan telur. Jika mereka tidak mendapatkan makanan darah ini, maka mereka akan mati tanpa meletakkan telur.

DAFTAR PUSTAKA
(1)  http://arda.students-blog.undip.ac.id/2009/11/10/penentuan-jenis-kelamin-nyamuk
(2)  http://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk
(3)  http://www.koleksiweb.com/iptek/jenis-jenis-nyamuk-dan-bahayanya.html
(4)  http://wahyuriyadi.blogspot.com/2008/12/nyamuk-jantan-dan-betina.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

next previous home