BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Serangga sebagai makhluk hidup yang dominan di muka bumi
mempunyai berbagai manfaat dalam keseimbangan ekologi terutama dalam rantai
makanan. Walau demikian, kita tidak menutup mata bahwa ada beberapa serangga
yang bersifat merugikan, misalnya nyamuk (Culicidae).
Nyamuk dalam kehidupan di alam berperan
sebagai vektor dari berbagai penyakit menular. Makanya, saat ini berbagai upaya
telah dilakukan untuk dapat menekan populasi nyamuk vektor. Salah satu caranya
adalah dengan melakukan paparan terhadap kromosom DNA penentuan jenis kelamin
pada saat embrio, sehingga dapat dihasilkan suatu populasi yang bisa diatur
(semua yang menetas jantan atau betina).
Selain itu bisa dengan cara penggagalan
perkawinan, sehingga nyamuk tidak bisa bereproduksi. Yakni melalui penggagalan
komunikasi suara atau mencari atraktan suara yang menyerupai, sehingga nyamuk
jantan atau betina yang akan melakukan perkawinan terkecoh. Upaya pengendalian
seperti ini, tentu sangat membutuhkan informasi yang akurat. Melalui tulisan
ini, penulis mencoba mengintip salah satu bagian terkait hasil perkawinan
nyamuk, yaitu penentuan jenis kelamin nyamuk.
Kita tahu, kromosom serangga biasanya
terdapat dalam pasangan-pasangan, namun dalam satu kelamin anggota-anggota dari
satu pasangan tidak cocok (diwakili hanya satu kromosom). Kromosom dari
pasangan yang ganjil disebut kromosom kelamin dan pasangan lainnya disebut
otosom.
Sebagian besar serangga jantan
mempunyai satu kromosom X (kelamin) yang disebut heterogametik, sedangkan yang
betina mempunyai dua (homogametik). Otosom tampak mengandung gen untuk jantan,
sedangkan kromosom X mengandung gen betina. Kelamin juga ditentukan oleh
keseimbangan antara dua kelompok gen. Dengan dua otosom dari masing-masing
pasangan dan hanya satu kromosom X, gen-gen untuk kejantanan bersifat
predominan dan hewan menjadi seekor jantan. Dengan dua otosom dari tiap-tiap
pasangan dan dua kromosom X, gen-gen untuk kebetinaan bersifat predominan dan
hewan menjadi seekor betina.(1)
1.2 Tujuan
Untuk mendeskripsikan morfologi dari species
nyamuk,serta untuk mengetahui cirri-ciri nyamuk jantan dan betina.
1.3 Manfaat
i.
Untuk
membedakan 4 species nyamuk
ii.
Untuk
mengetahui cara penularan penyakit oleh nyamuk
iii.
Untuk
mengetahui siklus perkembangbiakan nyamuk
iv.
Untuk
mengetahui pola hidup nyamuk
v.
Untuk
mengetahui cara membedakan jenis kelamin nyamuk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nyamuk
Nyamuk
adalah
serangga tergolong dalam
order
Diptera; genera termasuk
Anopheles,
Culex,
Psorophora,
Ochlerotatus,
Aedes,
Sabethes,
Wyeomyia,
Culiseta, dan
Haemagoggus untuk
jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk
mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang;
antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi
15 mm.
Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5
mg. Nyamuk mampu terbang
antara 1,5 hingga 2,5
km/jam.
Dalam bahasa
Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam
bahasa Spanyol atau
bahasa Portugis yang
berarti
lalat kecil. Penggunaan kata
Mosquito bermula sejak tahun
1583. Di
Britania Raya nyamuk
dikenal sebagai
gnats.
Pada nyamuk
betina, bagian mulutnya membentuk
probosis panjang untuk menembus
kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan
amfibi untuk
menghisap darah. Nyamuk betina
memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri
dari
madu dan
jus buah,
yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap
darah untuk mendapatkan
protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan
bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina
dari satu genus,
Toxorhynchites, tidak
pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik
nyamuk yang lain.
Kebiasaan
terbang dari nyamuk tergantung lagi pada spesiesnya. Kebanyakan spesies nyamuk
domestik terbang tetap cukup dekat dengan titik asal mereka sementara beberapa
spesies dikenal karena kebiasaan migrasi mereka . Rentang terbang untuk betina
biasanya lebih lama daripada jantan. Sering kali angin merupakan faktor dalam
penyebaran atau migrasi nyamuk. Kebanyakan nyamuk tinggal dalam jarak 1 atau 2
mil dari sumber mereka. Namun, beberapa diantaranya telah tercatat terbang
sejauh 75 mil dari sumber perkembangbiakan mereka.
Nyamuk selalu
dapat menemukan sasarannya dengan tepat karena mereka melihat dengan gerakan,
panas tubuh, dan bau tubuh. Sewaktu nyamuk hinggap di tubuh dia menempelkan
mulutnya yang mirip sedotan disebut juga probosis. Lalu terdapat pisau yang
merobek kulit kamu maju mundur, hingga menemukan urat darah, setelah itu baru
darah yang ada di hisap. Dalam prosesnya nyamuk juga mengeluarkan air liur yang
mengandung antikoagulan untuk mencegah darah yang dia hisap membeku. Proses ini
berlangsung cepat dan seolah-olah proses yang terjadi adalah nyamuk menusuk
tubuh padahal tidak begitu, nyamuk membedah kita seperti layaknya dokter bedah
yang cepat dan akurat. Setalah nyamuk kenyang dia akan mencabut probiosis dan
terbang. Air liur yang tertinggal di kulit kita akan merangsang tubuh layaknya
ada benda asing yang mengganggu, terjadilah proses yang dikenal dengan
alergi, dan yang terjadi
adalah bentol-bentol dan gatal.
(2)
2.2 Species Nyamuk
Menurut
Soeroto Atmosoedjono, analisis bakteriologi lulusan Eijkman Institute, yang
telah bergelut meneliti nyamuk lebih dari 60 tahun. Nyamuk mengisap darah orang
atau binatang untuk kelangsungan hidupnya. Selain untuk makan, bagi yang betina
juga untuk dapat memproduksi telur. Oleh karena itu nyamuk betina mencari makan
dengan cara menggigit, sementara nyamuk pejantan bisa mendapatkan zat-zat
makanan dari alam, semisal dari sari-sari bunga.
Menurut
peneliti yang pernah mendapat beberapa penghargaan dari dalam dan luar negeri
ini, 2-3 hari setelah menggigit, nyamuk akan bertelur. Lalu beberapa hari
kemudian telur-telur itu akan menetas di air menjadi jentik-jentik halus. Dari
jentik lalu berkembang menjadi kepompong, sampai akhirnya menjadi nyamuk
melalui proses metamorfosis.
2.2.1 Nyamuk Anopheles
Sering orang
mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria.Nyamuk
malaria banyak terdapat di rawa-rawa, saluran-saluran air, dan permukaan air
yang terekspos sinar matahari. Ia bertelur di permukaan air. Nyamuk ini hinggap
dengan posisi menukik atau membentuk sudut. Sering hinggap di dinding rumah
atau kandang. Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya
berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari. Banyak
jenis nyamuk Anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria. Ada Anopheles
sundaicus yang banyak terdapat di air payau, seperti di Kepulauan Seribu.
Nyamuk ini berkembang biak di lingkungan yang banyak ditumbuhi ganggang. Ia
akan meletakkan telurnya di ganggang hijau yang banyak reniknya, sehingga
begitu menetas, jentiknya langsung mendapat makanan renik yang hidup di antara
ganggang tersebut.
Ada lagi
Anopheles maculatus dan Anopheles balabacensis yang banyak terdapat di
perbukitan, seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta. Biasanya nyamuk ini bertelur
di mata air, di air rembesan, atau di sungai yang tak deras airnya, seperti di
antara bebatuan sungai. Ada lagi Anopheles aconitus yang banyak hidup di daerah
pesawahan atau saluran-saluran air yang ada rumputnya. Selain yang sudah
disebutkan, masih banyak lagi jenis Anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada
sekitar 70 jenis nyamuk ini. Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya
bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya. Semisal, ada malaria falsiparum,
vivak, ovale, dan malariae. Selain itu, nyamuk Anopheles bisa juga menyebabkan
penyakit kaki gajah.
2.2.2 Nyamuk Aedes
aegypti
Nyamuk inilah
yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Pada tubuhnya tampak bercak
hitam-putih. Bila dilihat dengan kaca pembesar, di sisi kanan-kiri punggungnya
tampak gambar dua buah arit berwarna putih. Paling sering hinggap di baju-baju
yang menggantung dan berada di tempat-tempat gelap, seperti di bawah tempat
tidur. Selain juga suka bertelur di air yang bersih, seperti di tempayan, bak
mandi, vas bunga, dan lainnya. Ia bertelur dan menetas di dinding bejana air.
Telur atau jentik nyamuknya bisa bertahan selama 2-3 bulan.
Nyamuk ini menggigit di pagi dan sore hari, antara pukul 08.00 - 12.00 dan
15.00 - 17.00. Bila nyamuk ini sudah menggigit orang atau binatang, pada hari
ketiga nyamuk tersebut akan bertelur, dan dua hari kemudian menetas. Setelah 8
hari, jentik tersebut sudah jadi nyamuk. Selama itu, 2 hari sekali nyamuk
bertelur, sehingga si betina akan mencari darah lagi. Jadi, kalau nyamuk itu
menggigit seorang penderita demam berdarah, maka kurang lebih dalam 10 hari
nyamuk tersebut sudah infektif atau mengandung virus demam berdarah. Bila
menggigit orang, virusnya akan masuk ke tubuh orang yang digigit. Virus demam
berdarah akan ada selama nyamuk itu hidup. Karena setiap 2 hari sekali dia
menggigit, maka virusnya bisa masuk ke orang lain lagi. Demikian terus
penyebarannya. Menurut Soeroto, paling jauh nyamuk ini terbang dalam radius
kurang lebih 50-100 meter ke kanan-kiri sekitar rumah. Jadi telur nyamuk demam
berdarah bisa berada sekitar itu. Oleh karena itu, bila sudah ada kasus demam
berdarah di sekitar rumah kita, segeralah dilakukan pengasapan. Maksudnya,
untuk membunuh nyamuk yang mengandung virus/nyamuk yang infektif, supaya tak ada
penularan demam berdarah.
2.2.3 Nyamuk Aedes
albopictus
Spesies ini
juga bisa menularkan demam berdarah. Nyamuk ini biasanya banyak terdapat di
kebun atau di halaman rumah. Cirinya hampir sama dengan Aedes aegypti, yaitu
bercak-bercak putih di badan. Bila dilihat dengan kaca pembesar tampak di median
punggungnya ada garis putih. Waktu menggigitnya pun sama dengan Aedes aegypti,
yaitu di pagi dan sore hari. Bertelurnya di air tergenang, misalnya pada
kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan di halaman rumah. Pada musim
penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun atau halaman rumah karena di
situ terdapat banyak tempat yang terisi air.
2.2.4 Nyamuk Culex
fatiqans
Nyamuk rumah ini menggigit di
malam hari. Hinggapnya di mana saja, entah itu di pakaian yang tergantung
maupun di dinding rumah. Warna nyamuknya bermacam-macam, ada yang hitam, ada
juga yang cokelat. Telurnya mengelompok, seperti membentuk rakit. Jentiknya
menggantung di air. Ciri nyamuk ini, saat hinggap posisi tubuhnya tidak menukik
tapi mendatar.
Ia lebih banyak ditemui di air keruh atau tempat yang banyak mengandung
material organik atau bahan makanan, seperti di got. Nyamuk ini bisa menjadi
perantara penyakit kaki gajah atau filariasis. Penyakit ini penyebabnya adalah
cacing Wuchereria bancrofti yang berada dalam darah seorang penderita. Bila
nyamuk mengisap darah penderita yang mengandung bibit filariasis, maka cacing
dari penderita tersebut bisa terbawa dan ditularkan pada orang lain lewat
gigitannya.(3)
2.3 Perbedaan Genus Nyamuk
2.3.1 Culex
Ø Telur
:
- Oval, panjang, kedua
ujung tumpul, tanpa pelampung
- Berkelompok seperti rakit.
Ø Larva :
- Mempunyai siphon yang
berbulu lebih dari 1 kelompok
- Badan membentuk sudut dengan permukaan air.
Ø Pupa :
- Trompotnya panjang
dan (slindris).
Ø Dewasa :
- Pada palpi lebih
pendek dari proboscis. Pada palpi lebih
panjang dari proboscis
- Scutellum trilobed
- Pada sayap tidak ada tanda khas
2.3.2 Mahsonia
Ø Telur :
- Oval, panjang, salah
satu ujungnya runcing seperti duri,
tanpa pelampung.
- Berkelompok seperti rakit dipermukaan
bawah daun tumbuhan air.
Ø Larva :
- Mempunyai siphon yang
ujungnya rucing dan bergigi .
- Ujung siphon ditusukkan keakar tumbuhan air.
Ø Pupa :
- ujung tropmpet
runcing, menusuk akar tumbuhan air.
Ø Dewasa :
- Palpi seperti pada
Culex
- Scutellum trilobed
-
Sisik sayap lebarr, berselang seling terang
dan gelap.
2.3.3 Aedes
Ø Telur :
- Oval, panjang, tanpa
pelampung. Pada dinding tampak garis-garis seperti bentuk anyaman kain kasa.
- Diletakkan satu persatu.
Ø Larva :
- Mempunyai siphon
dengan bulu 1 kelompok.
- Badan pemebentuk sudut dengan permukaan air.
Ø Pupa :
- Seperti pada culex
Ø Dewasa :
- Palpi seperti pada Culex.
- Scutellum trilobed .
-
Sayap berwarna hitam.
-
Badan dan kaki berbercak putih
2.3.4 Anoheles
Ø Telur :
- Oval, panjang, kedua
ujungnya lancip dan mempunyai pelampung.
- Diletakkan satu persatu.
Ø Larva :
- Tanpa siphon
-
Spiracle berbentuk seperti cin-cin pada ruas VIII abdomen.
-
Pada ruas-ruas abdomen terdapat ‘Palmatehairs’
-
Badan sejajar dengan pemukaan air.
Ø Pupa :
- Trompetnya pendek dan
ujungnya membuka membuka lebar.
Ø Dewasa :
- Palpi hampir sama
panjang dengan proboscis
-
Scutellum bulat.
-
Pinggir sayap berbelang-belang.
Siklus
kehidupan nyamuk dewasa biasanya tergantung pada beberapa faktor: suhu, kelembaban,
jenis kelamin nyamuk dan sepanjang tahun. Kebanyakan jantan hidup waktu yang
sangat singkat, sekitar seminggu; dan betina tinggal sekitar satu bulan,
tergantung pada faktor di atas.
2.4 Membedakan Jenis Kelamin Nyamuk
Nyamuk betina hanya menggigit dan menghisap darah. Nyamuk
betina membutuhkan protein darah guna perkembangan benih nyamuk. Nyamuk jantan
tidak menghisap darah. Dia tidak mempunyai alat penghisap yang runcing untuk
menembus kulit dan menghisap darah seperti halnya nyamuk betina. Bentuk mulut
nyamuk jantan panjang dan berbulu.
Sedangkan makanan nyamuk jantan adalah sari bunga, buah,
atau cairan lain yang mengandung gula dan nutrisi. Jika sedang menikmati
semangkuk kolak dan menemukan seekor nyamuk yang mati terapung di dalam mangkuk
kolak anda, dipastikan bahwa nyamuk tersebut adalah jantan.
Dari fakta ini dapat diketahui bahwa selama ini yang
berperan dalam menularkan penyakit, seperti malaria dan DBD, adalah nyamuk
betina.(4)
Perbedaan
Nyamuk Jantan Dan Nyamuk Betina
Ø Nyamuk
Betina
- Pulpinya Kecil dan Lurus
- Antenanya Berbulu Jarang
Ø Nyamuk
Jantan
- Pulpinya Besar dan membengkok
- Antenanya Berbulu
rapat dan banyak
2.5 Fakta tentang nyamuk
Beberapa
hal yang harus diketahui tentang nyamuk :
1. Nyamuk
itu sebenarnya tidak meng gigit tapi menghisap.
2. Jenis nyamuk itu ada lebih dari 2500 jenis.
Kebanyakan bergerak aktif pada waktu dini dan malam hari. Tapi ada juga jenis
nyamuk yang menghisap ditengah hari.
3. Bukan
Cuma manusia aja yang suka tempat gelap, tapi nyamuk juga suka tempat
gelap,seperti dipohon, rumput,dll.
4. Nyamuk
lebih suka menghisap darah manusia yang memakai baju warna terang daripada yang
warnanya gelap.
5. Bukan
Cuma manusia juga yang punya selera, tapi nyamuk juga. Ada nyamuk yang suka
darah manusia, kerbau, burung, kura-kura dsb
6. Nyamuk jantan adalah pemakan sayuran.
Sedangkan nyamuk betina membutuhkan
protein untuk menghasilkan telur.
7. Nyamuk
mendeteksi manusia lewat helaan nafas kita, terutama waktu kita tidur dan
olahraga.
8. Nyamuk
juga merupakan salah satu distributor penyakit buat manusia.
9. Goresan
dikulit akibat gigitan nyamuk merupakan reaksi alergi terhadap liur nyamuk yang
disuntikkan ke tubuh kita guna mencegah pembekuan darah.(3)
BAB III
KESIMPULAN
Ø Siklus
hidup nyamuk terdiri dari Telur, Larva, Pupa, dan Dewasa.
Ø Siklus
kehidupan nyamuk dewasa biasanya tergantung pada beberapa faktor: suhu,
kelembaban, jenis kelamin nyamuk dan sepanjang tahun. Kebanyakan jantan hidup
waktu yang sangat singkat, sekitar seminggu; dan betina tinggal sekitar satu
bulan, tergantung pada faktor di atas.
Ø Nyamuk betina hanya menggigit dan
menghisap darah. Nyamuk betina membutuhkan protein darah guna perkembangan
benih nyamuk. Nyamuk jantan tidak menghisap darah. Dia tidak mempunyai alat
penghisap yang runcing untuk menembus kulit dan menghisap darah seperti halnya
nyamuk betina. Bentuk mulut nyamuk jantan panjang dan berbulu.
Ø Sedangkan makanan nyamuk jantan
adalah sari bunga, buah, atau cairan lain yang mengandung gula dan nutrisi.
Jika sedang menikmati semangkuk kolak dan menemukan seekor nyamuk yang mati
terapung di dalam mangkuk kolak anda, dipastikan bahwa nyamuk tersebut adalah
jantan.
Ø Beberapa
nyamuk betina memilih untuk makan hanya satu jenis binatang. Nyamuk betina
mengigit manusia, hewan peliharaan, seperti sapi, kuda, kambing, dan
sebagainya; semua jenis burung termasuk ayam; semua jenis binatang liar, termasuk
rusa, kelinci, dan mereka juga mengigit darah ular, kadal, katak, dll.
Ø Kebanyakan
nyamuk betina harus mendapatkan darah yang cukup untuk makan sebelum ia dapat
mengembangkan telur. Jika mereka tidak mendapatkan makanan darah ini, maka
mereka akan mati tanpa meletakkan telur.
DAFTAR PUSTAKA
(1) http://arda.students-blog.undip.ac.id/2009/11/10/penentuan-jenis-kelamin-nyamuk
(2) http://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk
(3) http://www.koleksiweb.com/iptek/jenis-jenis-nyamuk-dan-bahayanya.html
(4) http://wahyuriyadi.blogspot.com/2008/12/nyamuk-jantan-dan-betina.html